Kamis, 25 Juli 2019

Routing Static  
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan. pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.





Routing Dynamic
adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.


A. Macam Jenis Tipe Router Berdasarkan Mekanismenya

Secara umum, perangkat router ini dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu router statis dan router dinamis.
1. Router statis
Router statis atau static router merupakan sebuah router yang memiliki tabel routing dengan kondisi statis dengan pengaturan yang manual pada pihak administrator jaringan.
Kelebihan Menggunakan Router Statis
·         Kelebihan menggunakan router statis adalah adanya administrator, dimana administrator dapat memilih router yang dapat dilalui dan tidak boleh dilalui. Ini membuat proses routing dapat dilakukan secara nyata oleh administrator
·         Proses routing dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, lalu bisa dilakukan sewaktu-waktu, tanpa ada syarat tertentu
·         Menggunakan tabel routing pada router statis membuat administrator mudah dalam melakukan proses routing.
·         User atau pengguna dapat melakukan permintaan atau request terhadap akses routing dari seorang administrator, sehingga tidak bergantung dari proses routing.
Kekurangan Menggunakan Router Statis
·         Administrator harus paham mengenai sistem dan juga perintah/comand terhadap tabel routing
·         Harus seorang ahli jaringan yang sudah mempunyai banyak pengalaman dalam bidang routing agar routing statis dapat bekerja dengan optimal
·         Kemampuan administrator dalam membuat tabel routing baru sangat diperlukan, terutama ketika harus menghapus atau dalam menambah jalur routing.
·         Tidak support dalam sebuah jaringan yang sibuk, luas dan banyak digunakan oleh User atau pengguna.
2. Router dinamis
Router dinamis atau dynamic router adalah router yang memiliki tabel routing dengan kondisi yang dinamis yang dilakukan dengan cara membaca lalu lintas jaringan dan dapat saling berhubungan dengan beberapa router yang lainnya.
Kelebihan Menggunakan Router Dinamis
·         Praktis dan lebih efisien karena router dinamis bisa bekerja secara otomatis
·         Kerja seorang administrator lebih ringan dan mudah, dan seorang administrator tidak harus mengerti pembuatan tabel routing.
·         Sangat mendukung digunakan untuk kebutukan jaringan yang besar, luas dan sibuk.
Kekurangan Menggunakan Router Dimanis
·         Sebuah router dinamis bekerja secara otomatis, hal ini membuat kita tidak bisa mengkontrol kemana jaringan akan pergi.
3. Router Wireless
Wireles Router berjalan tidak berdasarkan router statis maupun router dinamis. Router wireless berjalan tanpa menggunakan kabel dan mengandalkan sambungan wireless yang menggunakan perantara udara. Penerapan router wireless pada jaman modern ini sangat banyak karena memberikan kemudahan dalam penggunaannya.
Kelebihan Menggunakan Wireless Router
·         Dapat berjalan sangat baik seperti router statis maupun router dinamis
·         Tidak memerlukan kabel, sehingga gampang dalam instalasi
·         Bisa dijadikan Access Point, sehingga memudahkan terhubung dengan laptop, notebook, smartphone dan perangkat komputer atau perangkat lain yang mempunyai fitur wifi.
·         Dapat dipasang dimana saja
·         Cukup 1 modem untuk beberapa pengguna komputer
B. Macam Jenis Tipe Router Berdasarkan Pengaplikasiannya
Terlepas berdasarkan dari mekanismenya, jenis tipe router terbagi juga menjadi 3 susunan lain, yakni berdasarkan pengaplikasiannya. Ayo kita simak apa saja tiga susunan tersebut.
1. Router PC

Router PC merupakan sebuah Sistem Operasi yang mempunyai fasilitas share yang dapat membagi IP Address. Router PC adalah jenis router yang berasal dari computer dimana komputer ini dibuat sedemikian rupa untuk dapat berfungsi sebagai router. Dalam pembuatannya, computer tidak harus memiliki spesifikasi yang tinggi.
Minimal spesifikasi komputer untuk router PC ini adalah pentium II dengan harddrive 10 GB dan RAM 64. Spesifikasi seperti ini sudah dapat digunakan sebagai router melalui proses install system operasi khusus. Jenis router PC ini sering digunakan pada operasi Mikrotik.
2. Router Hardware

Router Hardware merupakan sebuah sistem perangkat yang dapat digunakan seperti halnya menggunakan router asli, dimana hardware atau perangkat keras ini dalam melakukan hal yang sama seperti router diantaranya membagi, memancarkan, dan mensharing IP Address.
3. Router Aplikasi

Router Aplikasi adalah golongan jenis router yang terdapat pada aplikasi yang bisa diinstal pada Sistem Operasi sehingga Sistem Operasi tersebut akan mempunyao kemampuan seperti router, diantaranya SpyGate WinProxy, WinRoute, dan WinGate.
Berdasarkan pada mekanisme transmisi atau pengiriman data, routing terbagi menjadi dua jenis router yakni routing langsung dan tidak langsung. Perbedaannya adalah Routing langsung adalah jenis routing yang digunakan untuk melakukan transmisi data dari satu router melalui IP. Artinya transmisi data dapat dilakukan melalui alamat IP8 tanpa harus melalui host.
Routing tidak langsung, lain hal dengan jenis routing ini dimana transmisi data yang dikirimkan harus melewati host lainnya terlebih dahulu sebelum kemudian sampai ke tujuan.
C. Cara kerja Router
Seperti yang blog.dimensidata.com terangkan diatas, bahwasannya secara umum router berfungsi menjadikan jalan atau jalur dari informasi.
Jadi ketika router melakukan proses routing device ini tahu kemana jalan informasi akan dibagikan, apakah untuk satu jaringan yang berada dalam jaringan yang sama atau berada dalam jaringan yang berbeda.
Jika informasi ditujukan kepada jaringan lain maka router akan meneruskan ke jaringan tersebut. Sebaliknya, jika informasi ditujukan untuk jaringan yang sama dalam satu jaringan maka router akan memblokir informasi keluar jalur.
Nah itulah jenis router, Demikian uraian penjelasan tentang Pengertian Router, Cara Kerja Router, Fungsi Router dan Mengenal Macam Jenis Tipe Router Berdasarkan Mekanismenya. Semoga bermanfaat.


Jenis Dan Macam-Macam Switch

1. Unmanaged Switch


Jenis switch ini merupakan pilihan yang paling murah diantara tipe switch lainnya yang ada di pasaran. Jenis ini sering digunakan untuk kantor kecil atau mengelola jaringan dalam sebuah rumah

   Fungsi utama unmanaged switch adalah untuk mengelola aliran data antara printer dan beberapa komputer atau antara perangkat lain. Switch ini dapat digunakan langsung tanpa pengaturan yang rumit, switch ini memiliki beberapa kelebihan seperti mudahnya instalasi dan harganya relatif murah.

Kekurangan dari switch ini adalah sulitnya dilakukan troubleshooting jika terjadi kesalahan atau error, hal ini dikarenakan switch tidak bisa di apa apakan. Selain itu jika ada komputer yang menyebabkan pengiriman data bermasalah maka akan sangat sulit mendeteksi komputer tersebut untuk dilakukan perbaikan.

2. Managed Switch






Jenis switch yang satu ini memiliki user interface atau perangkat lunak, hal ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan konfigurasi atau pengaturan pada switch. Konfigurasi yang ditawarkan ada beberapa metode antara lain adalah melalui konsole dan melalui interface yang lebih canggih melalui internet.

3. Smart Switch



Smart switch atau switch cerdas merupakan modifikasi switch yang karakteristiknya berada diantara managed dan unmanaged switch. Switch ini memanfaatkan teknologi web base untuk memberikan kenyamanan setiap penggunanya dalam melakukan konfigurasi dan pengaturan. 

Switch ini juga dilengkapi pengaturan otomatis dan dapat diubah sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan berbagai macam jaringan komputer.

4. Enterprise-Managed Switch




Sebuah switch untuk jaringan perusahaan dan digunakan dalam skala perusahaan dan pengguna yang relatif besar. Jaringan ini biasanya di monitor dan di konfigurasi oleh ahli jaringan dikarenakan tingkat kompleksitas dalam konsep topologi jaringan yang dibebankan pada switch ini.


Model dari switch memiliki perbedaan dalam mendukung perangkat dan jumlah workstation yang dapat dikelolanya. Namun secara garis besar, Switch umumnya memiliki 4 sampai dengan 8 port untuk perangkat ethernet.

Jenis Routing Protokol (RIP, OSPF, IGRP, BGP, IS-IS)


RIP (Routing Information Protocol)

RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas. RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vectorRouting protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988. Ia juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan.Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggih seperti (OSPF)dan protokol OSI IS-IS.
Interior Gateway routing protokol (IGRP)

Interior Gateway routing protokol (IGRP) Ini adalah Distance ve IGRP(Interior Gateway Protocol) oleh Cisco. Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem independen. Interior Gateway routing protocoldibuat dalam bagian untuk mengalahkan batas-batas RIP (Routing Information Protocol) dalam jaringan besar. Ia memelihara beberapa metrik untuk setiap rute serta keandalan, MTU, beban penundaan, dan bandwidth. Hop maksimumEIGRP adalah 255 dan update routing transmisi 90 detik. Ini diukur dalamprotokol routing classful, tetapi kurang populer karena boros ruang alamat IP.


Open Shortest Path First (OSPF)

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing yang aktif yang digunakan dalam protokol internet. Terutama itu adalah link staterouting protokol dan termasuk ke dalam kelompok protokol gateway interior.Buka Shortest Path First (OSPF) yang beroperasi di dalam sistem otonomiyang berbeda. Versi 2 dari Jalur terpendek Pertama Terbuka (OSPF)didefinisikan pada tahun 1998 untuk IPv4 maka versi OSPF 3 dalam RFC 5340pada tahun 2008. Pertama Buka Jalur terpendek (OSPF) paling banyak digunakan dalam jaringan perusahaan bisnis besar.
Exterior Gateway Protocol (EGP) 

Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior gerbang protokol yang ditetapkan tahun 1982 oleh Eric C. EGP (Exterior Gateway Protocol) pada awalnya dinyatakan dalam RFC827 dan benar ditetapkan dalam RFC 904 di 1984.The Exterior Gateway Protocol (EGP) tidak seperti vektor jarak dan jalan protokol vektor. Ini adalah topologi seperti pohon.

 
Peningkatan interior gerbang routing protokol (EIGRP) 


Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) berdasarkan IGRP asli mereka saat itu adalah milik Cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing protokol di muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing yang terjadi setelah perubahan topologi, ditambah dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang mendukung ditingkatkan interior gateway routing protokol secara otomatis akan mengalokasikan kembali informasi rute untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol) oleh tetangga bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) metrik ke 24 bit IGRP metrik. Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL dari SRI yang memastikan operasi loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan cepat.

 
Border Gateway Protocol (BGP) 


Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing inti internet dan bertanggung jawab untuk menjaga meja jaringan protokol Internet yang mengotorisasi kemampuan jaringan mencapai antar AS. Border Gateway Protocol (BGP) dinyatakan sebagai jalan protokol vektor. Tidak menggunakan metrik IGP konvensional tetapi membuat keputusan routing berbasis pada jalur, kebijakan jaringan. Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior Gateway Protocol (EGP) routing protokol mengijinkan routing yang sepenuhnya terdesentralisasi untuk mengizinkan penghapusan Bersih NSF yang izin ke internet untuk berubah menjadi sistem desentralisasi yang benar-benar. Versi keempat Border Gateway Protocol (BGP) telah digunakan sejak tahun 1994 dan ke-4 versi dari tahun 2006. Versi 4 RFC 4271 memiliki banyak fitur seperti itu memperbaiki banyak kesalahan sebelumnya, ketidakjelasan menerangi dan membawa t RFC lebih dekat ke industri praktek.

 
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)


 Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol yang besar digunakan oleh perangkat jaringan untuk menentukan cara terbaik untuk datagram dipromosikan dari sisi ke sisi paket switched jaringan dan proses ini disebut routing. Ini didefinisikan dalam ISO / IEC 10589 2002 dalam desain referensi OSI. Menengah sistem-ke-intermediate sistem (IS-IS) membedakan antara tingkat-tingkat seperti tingkat 1 dan tingkat 2. Protokol routing dapat diubah tanpa perlu menghubungi wilayah intra routing protokol.
Konsep Routing
Router
Router merupakan sebuah perangkat jaringan yang dapat meneruskan satu paket data dari satu jaringan ke jaringan lain dengan menggunakan IP Address sebagai dasar keputusan untuk meneruskan sebuah paket data. Router sering digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan. Baik jaringan dengan Broadcast Domain yang sama maupun berbeda. Router juga digunakan untuk membagi jaringan besar menjadi beberapa buah jaringan
(subnetwork).
Routing
Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket dari satujaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Sebuah router memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (packet) akan dilewatkan. Apakah ditujukan untuk host lain yang satu jaringan atau berbeda jaringan. Jika paket-paket ditujukan untuk host pada jaringan yang lain maka router akan meneruskannya ke jaringan tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu jaringan maka router akan menghalangi paket-paket keluar, sehingga paket-paket tersebut tidak akan masuk jaringan yang lain. Bila kita mengacu pada pemodelan OSI (Open System Interconnection), maka proses routing terjadi pada Layer 3 (Network Layer). Karena terjadi pada Network Layer, maka proses routing erat kaitannya dengan pengalamatan logika atau IP Address. Terdapat dua jenis routing, yaitu:
1. Routing Statis
2. Routing Dinamis
Routing Statis
Definisi
Routing statis adalah metode routing yang mengkonfigurasi dengan memasukkan entry route secara manual oleh network administrator pada tabel routingnya. Routing statis tidak seperti routing dinamis, rute statis ini tetap dan tidak akan berubah jika jaringan berubah, dan jika jaringan berubah Routing statis memerlukan campur tangan network administrator dalam penentuan rutenya.
Prinsip
Dalam menerapkan routing statis, kita akan mengisikan entry route pada tabel routing secara manual di setiap router yang ada dalam jaringan. Sebuah entry routing statis yang akan dimasukkan ke tabel routing harus mengandung tiga informasi, yaitu :
1. Network Address Informasi ini merupakan network address dari jaringan yang akan dituju (remote network).
2. Subnet Mask (prefix) Informasi ini merupakan prefix atau subnet mask dari jaringan yang akan dituju.
3. Next Hop atau Gateway Informasi ini berguna memberitahukan kepada router tentang bagaimana mencapai jaringan tujuan. Next Hop merupakan IP Address dari router tetangga yang dapat digunakan untuk mencapai jaringan tujuan (remote network).
Fungsi
Routing statis memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Routing statis dapat digunakan untuk menentukan jalur keluar dari router ketika tidak ada rute lain yang tersedia atau diperlukan. Ini disebut default route.
2. Routing statis dapat digunakan untuk jaringan kecil yang membutuhkan hanya satu atau dua rute.
3. Routing statis sering digunakan untuk membantu mengirim informasi routing dari satu routing protocol ke routing protocol yang lain (Redistribution Routing)
Keuntungan dan Kekurangan
Keuntungan
1. Jaringan lebih aman, karena routing statis hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.
2. Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
3. Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.
4. Beban kerja router terbilang lebih ringan karena pada saat konfigurasi router hanya melakukan update sekali saja ip table yang ada.
Kekurangan
1. Routing statis harus dikonfigurasi pada setiap router dalam jaringan, sehingga memakan waktu lama jika ada banyak router dan re-konfigurasi bisa lambat dan tidak efisien.
2. Konfigurasi dilakukan secara manual sehingga tingkat kesalahan input oleh network administrator tinggi.
3. Jika salah satu jalur rute terputus maka router tidak bisa mencari alternatif jalan baru untuk meneruskan paket yang dikirim.
Command Routing
1. Penggunaan dengan Next Hop Kelebihan menggunakan next hop dapat mencegah terjadinya error dalam meneruskan paket ke router tujuan karena router telah mengetahui next hop, yaitu IP Address router tujuan. Kekurangan jika menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yang berulang
capture

2. Penggunaan dengan Exit Local Interface
Kelebihan menggunakan exit local interface adalah proses lookup hanya akan terjadi satu kali karena router akan langsung meneruskan paket ke jaringan tujuan melalui interface yang sesuai pada tabel routing. Kekurangannya kemungkinan akan terjadi error ketika meneruskan paket.
capture1
Kelebihan menggunakan exit local interface adalah proses lookup hanya akan terjadi satu kali karena router akan langsung meneruskan paket ke jaringan tujuan melalui interface yang sesuai pada tabel routing. Kekurangannya kemungkinan akan terjadi error ketika meneruskan paket.

Tabel Routing
 Definisi
Tabel routing adalah tabel yang berisi informasi keberadaan beberapa jaringan, baik jaringan yang terhubung langsung (directly connected network) maupun jaringan yang tidak terhubung langsung (remote network)
Entry Route
Informasi dalam tabel routing berupa baris-baris network address yang disebut entry route (kadang cukup disebut route). Dalam setiap entry route juga telah ada informasi tentang interface mana yang dapat digunakan router tersebut untuk mengirimkan paket data.
Ada 4 kategori entry dalam tabel routing, yaitu :
1. Directly Connected network Entry ini akan muncul pada saat interface router diaktifkan dan dikonfigurasikan IP Address. Beberapa jenis router status default dari interfacenya adalah disable (non aktif) sehingga perlu diaktifkan oleh Network Administrator.
2. Static Routes Entry ini adalah entry yang diisi manual oleh Network Administrator, sehingga jika terjadi perubahan jaringan, maka entry ini juga harus dirubah secara manual pula.
3. Dynamic Routes Entry ini adalah entry yang akan muncul karena hasil pertukaran informasi routing dari beberapa router. Pertukaran informasi routing akan menggunakan routing protocol. Entry ini tidakdiisikan manual oleh Network Administrator. Dalam hal ini Administrator hanya perlu mengaktifkan routing protocol dan network yang akan di routing.
4. Default Routes Entry ini digunakan untuk menentukan kemana sebuah paket akan dikirimkan jika alamat tujuan dari paket tersebut tidak terdapat pada tabel routing. Entry default routes bisa dikonfigurasikan secara manual (static) ataupun didapat dari pertukaran informasi dari routing protocol (dynamic).

pembahasan soal dan jawaban UN 2017

Latihan Soal Ujian Nasional (UN) Teori Kejuruan TKJ  SMK 2017 . 1. Alat yang berfungsi untuk menghubungkan 2 jaringan dengan segmen yang ...