Konfigurasi jaringan fiber optik
kali ini saya akan menjabarkan sedikit konfigurasi kabel fiber optik mulai dari hulu ( perangkat OLT ) sampai ke hilir ( ODP ) beserta besaran redaman ( dalam satuan dB)
Kalau kita perhatikan konfigurasi fiber optik pada pt telekomunikasiindonesia bisa kita lihat adalah sebagai berikut :
OLT >>EA>>OA>>ODC>>ODP>>PELANGGAN
OLT adalan singkatan dari Optical Line Terminal,adalah suatu perangkat yang mengusung teknologi GPON, Di Indonesia bisa temui dengan berbagai merk di antaranya Alcatel lucent ( ALU ) , ZTE dan satu lagi FiberHome.
Apabila perangkat ini aktif maka pada output SFP, apabila di ukur menggunakan OPM akan terukur sekitar +4 dB.
Salah satu jenis OLT, dengan merk FiberHome |
Dari output OLT akan di Jumper ke FTM ( Fiber Termination Management ) menggunakan kabel bundle fiber.
kabel bundle ini salah satu jenis kabel patchcord yang di gabung menjadi 1 batang kabel yang lentur. Kabel ini ada yang berisi 6 core dan 12 core dan juga bisa lebih .tergantung pabrikan.
kabel bundle di perangkat OLT aktif |
FTM biasanya menggunakan dua rack yang berbeda satu sebagai O-Akses dan satu lagi sebagai E-Akses.
Baca juga : kode warna kabel fiber optik lengkap
Baik rack O-A dan E-A berisi beberapa panel OTB yang di susun berdasarkan urutan dari bawah
Salah satu isi dari rack O-A maupun E-A |
Jembatan penghubung antara O-Akses dan E-Akses biasanya menggunakan kabel Patch core. dengan panjang menyesuaikan jarak antar port.
O-Akses sebagai pintu jaringan menuju ODC ( Optical Distribution Cabinet ) dan E-Akses yang menuju ke Port OLT.
Pada O-Akses apabila terukur tidak akan jauh berbeda dengan ukuran di port OLT, Jadi sekitar +3-4 dB ,dan apabila di temui perbedaan yang signifikan, yang patut di curigai antara lain
: kabel jumper, dalam hal ini adalah patchcord, adapter di OTB E-A maupun di O-A.
Setelah melewati Rack O-Akses, jalur kabel optik akan menuju ODC, Jalur ini dinamakan jalur FEEDER , Kabel yang di gunakan biasanya kabel Konvensional, baik itu kabel udara maupun kabel tanam langsung .tergantung situasi di sekitar.
Di dalam ODC, kita akan melihat adanya terminal ( yang sering kita sebut dengan basetry) yang mempunyai port berjumlah 12 yang mewakili jumlah core kabel. ODC itu biasanya di bagi menjadi 2 bagian. yang bagian atas di tempati kabel FEEDER, yang bagian bawah untuk Distribusi.
Bagian dalam dari ODC |
Baca juga : Cara menggunakan OPM ( Optical Power Meter )
Biasanya pengukuran di jalur FEEDER mendapatkan nilai antara +2 sampai dengan -1
Hasil pengukuran di sisi FEEDER |
PLC Passive splitter 1/4 sendiri sendiri setidaknya menyumbang 6 sampai 7 dB, Dan itu juga di lampirkan dalam setiap kemasannya.
Foto di atas adalah bentuk salah satu PLC Passive splitter yang sering di gunakan.
Laporan pabrikan tentang PLC Passive splitter 1/4 |
Jadi apabila kita mengukur lagi redaman dari output PLC tersebut tinggal jumlahkan saja antara angka output Feeder + 6 dB, Itulah hasil aktualnya
Salah satu hasil out PLC 1/4 di sebuah ODC |
Output dari PLC 1/4 langsung di hubungkan lagi ke terminal Distribusi. terminal ini di buat menggunakan material plastik berwarna biru atau hijau.
Di lapangan, terminal ini di beri nama basetry. basetry hijau biasanya dimensinya kecil dan yang warna biru lebih besar.
basetry biru, ruangan untuk lalulintas kabel cukup lega |
Basetry hijau, minimalis untuk yang praktis |
di dalam basetry adalah tempat berkumpulnya antara pigtail dan kabel distribusi yang sering kita lihat semrawut di sepanjang jalurnya he...he...he...
semrawut |
Setelah melewati basetry di atas, saatnya kabel distribusi melalang buana, menelusuri jalan raya, sampai gang gang sempit. sampai akhirnya berujung pada panel ODP ( Optical Distribution Panel/ Point ).
ODP ini bentuknya bermacam macam tergantung lokasi pemasangannya. adayang model Boom, Closure atau juga wall.
Baca juga : cara instalasi closure aerial kabel
Didalam ODP terdapat PLC 1/8 sebagai pembagi sinyal menjadi 8 saluran.
PLC 1/8 itu sendiri sebagai penyumbang redaman terbesar di dalam jalur distribusinya.
untuk PLC 1/8 menyumbang 10 sampai 11 dB.
Jadi apabila di output PLC 1/4 sudah -4 dB, maka minimal perolehan hasil ukur adalah -14 db dan bisa lebih, karena banyak faktor yang menyumbang.
entah itu dari adapter yang kurang bagus,adanya penyambungan yang kurang baik diantara ODC sampai ODP, atau bisa juga karena kabel distribusinya yang sudah menurun performanya.
hasil ukur di salah satu ODP model Aerial Closure |
dan setelah melewati ODP ini , barulah di salurkan ke rumah rumah pelanggan dengan menggunakan kabel drop core. kabel drop core secara fisik seperti bentuk drop wire waktu di jaman tembaga, tetapi drop core bentuknya pipih.
Drop core sendiri biasanya berisi 1 core atau 2 core. karena yang di pakai biasanya cuman 1 core.
drop core pabrikan tidak menyumbang redaman yang tinggi mungkain hanya -0,0sekian.
berbeda dengan drop core yang disambung manual. apalagi yang menggunakn konektor Fast Connector, konektor model ini, bisa menyumbang 1 digit point redaman.tergantung teknisi yang mengerjakannya.
dan ujung dari drop core langsung menuju Modem di pelanggan.
merk modem biasanya sama dengan merk OLT Yang di gunakan.
salah satu modem Indihome |
kalo OLT nya kebetulan ZTE makan modem yang di pakai juga ZTE.
Tidak bisa di campur, OLT ZTE modem menggunakan Alcatel Lucent.
sekian pembahasan singkat dari saya, semoga mudah di pahami dan bermanfaat untuk semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar